Cinta itu membutakan, bahkan untuk seorang psikopat sekalipun. Hati kejinya melahap segala yang menantangnya. Empati dan simpati telah hilang darinya. Lalu, mengapa ia menyukai gadis itu? Bukankah itu tidak mungkin? Yah, begitulah. Manusia itu unik. Siapakah yang dapat memahami manusia lebih baik dari penciptanya? Walaupun begitu, ia tetap manusia. Walaupun harapannya sedikit untuk ia pulih seutuhnya menjadi manusia normal.