[Oneshoot] Hot Kisses -JinGa
  • Reads 2,688
  • Votes 154
  • Parts 1
  • Reads 2,688
  • Votes 154
  • Parts 1
Complete, First published Jul 13, 2019
Mature
21+

[Remake from my story in FFn with HunHan Pair]

"Bibir mereka disatukan dengan kedua mata yang terpejam, saling membelit lidah satu sama lain, bertukar saliva hingga menetes, Seokjin menikmatinya namun Yoongi tidak. Kenapa?"
All Rights Reserved
Sign up to add [Oneshoot] Hot Kisses -JinGa to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
DNA Say Love You cover
My Cute Husband  cover
DOKUMEN (NAMJIN) cover
because you're my TWINS cover
Cape Fear | NamJin ✓ cover
pretend to forget (kookmin) cover
First Dance [VMIN] END✔️ cover
antagonis wife [PO] cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.