Dahulu, musim panas itu pernah ada.
Tidak lagi, setelah Avilla melontarkan kutukannya. Awan gelap merundung, petir mengambil haknya untuk berpesta sampai gila. Hujan badai seolah menjadi melodi, mensyairkan kehancuran dunia.
Jangankan musim panas. Matahari pun kini sudah tak pernah menyinari kami lagi.
Namun, dendam Avilla seolah tak didengarkan. Dalam tidur lelapnya, negeri yang ia benci masih bisa hidup, walau terus dipayungi hujan tiap tahun.
Konyol. Mau semarah apapun, gadis itu tak bisa mengubah dunia. Kini ia terjebak di alam bawah sadar, terkurung dalam kegelapan penjaranya.
Namun malam itu, dengan mata kepalaku sendiri, aku benar-benar melihat Avilla terbangun dengan iris emasnya yang memancarkan amarah tak terkira.
~tentang cinta yang menyakitkan, dengan akhir yang tak pernah bahagia, Avilla.
Asti Rahmalia, gadis berbadan gempal dengan pipi bulat. yang meninggal akibat kelelahan, lalu masuk kedalam novel pemberian sahabatnya dan memasuki raga figuran tanpa peran.
••••
"Lah, ini mah bukan wajahku. Walaupun pipinya sama-sama bulat, tapi tetep aja, kulit ku ga putih. Kemana kulit coklat ku." gadis itu menatap sedih wajah barunya di cermin.
JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, DAN KOMEN YAA...
JANGAN PLAGIAN YA, OI! itupun kalo masih ada malu buat gak jiplak karya orang lain😊
ini cerita yang dibikin saat gabut melanda. Jadi kalo gak suka boleh minggat.🙃