MELAYAT MANTAN

Wienda menyesal melayat Istiadi.
Belum ada hubungan khusus dengan Istiadi, ia tahu diperkenalkan untuk penjajagan menjadi istri duda tua yg kaya raya itu, tapi setelah seminggu chatting dan sekali bertemu, hubungan itu sudah kandas sebelum dimulai. Wienda tidak pernah tahu apa kesalahannya sehingga Istiadi menghindarinya setelah bertemu, padahal saat makan malam itu semuanya terlihat baik-baik saja.
Enam bulan kemudian Istiadi meninggal, Wienda datang melayat. Salah seorang anak perempuannya menemuinya, dan ada penyesalan di wajahnya, sepertinya ia menyetujui Wienda menjadi ibu tirinya. Sebaliknya, Albert, anak sulung Istiadi, Wienda tidak suka tatapan matanya yg menelanjanginya dari ujung rambut sampai ke ujung kaki.
Wienda melupakan insiden itu, dan melayani dengan baik seorang nasabah bernama Albert Setiadi, bahkan di saat ia cuti dan Albert membutuhkan bantuan, ia mau menolongnya.
Kemudian Albert menjadi bayangannya, kemanapun ia pergi, sepertinya Albert ada di sekitarnya. Ia mulai tidak nyaman.
Bagaimana Wienda lari? Ataukah ia harus membalikkan badan dan menghadapi Albert Setiadi?
nw