Putri Anastasya, murid baru SMA Langit Jakarta yang dianggap aneh teman sekelasnya. Bukan hanya karena dia suka menyendiri, tapi juga karena mukanya yang dingin, tidak banyak bicara dan sangat kritis sekali ketika membahas tentang agama dan juga Tuhan. Teman sekelasnya biasa memanggil dia dengan sebutan Tasya. Airin Wijaya, gadis ceria, ceplas-ceplos, cerewet dan pemberani yang sedang memulai untuk berhijrah ke jalan yang Allah ridhoi ini merasakan awal yang sangat tersiksa ketika harus duduk sebangku dengan Tasya. Dia yang terbiasa dengan tawa mendadak kaku ketika duduk berdampingan dengan Tasya, hal ini membuatnya bertekad untuk membuat Tasya dapat bersahabat dengannya dan dapat mengikuti langkahnya untuk berhijrah. Tidak ada yang tau mengapa sikap Tasya seperti itu. Dia sangat kritis sekali saat membahas tentang agama dan juga Tuhan. Akankah Tasya berhasil menemukan jalan-Nya?