Dengan tenaga yang tersisa Kinan mengarahkan revolvernya ke arah musuh namun sebelum dia menyelesaikannya. Terdengar lebih dulu suara tembakan bersahutan. Kinan menutup mata dan pasrah karena merasa tembakan itu di arahkan kepadanya. Namun, bukan tembakan yang Kinan rasakan. Pintu mobilnya terasa ada yang membuka. Dengan energi yang tersisa Kinan membuka mata dan melihat siapa yang menghampirinya. Kinan kira yang menghampirinya adalah malaikat maut ternyata sosok yang sangat ia rindukan. "Fahri?" Gumam kinan. Dengan hati-hati Fahri mengeluarkan Kinan dari mobil. Dia merengkuh dan menggendongnya. "Sekarang kau sudah aman, istirahatlah!. Maafkan aku datang terlambat" Kinan masih menatap Fahri dengan tatapan ragunya. "Apakah ini mimpi?" Gumamnya di dalam hati Fahri melangkahkan kakinya dengan mantap dengan Kinan yang berada di rengkuhannya. Tidak terasa pagi telah datang, udara sejuk yang menusuk, pemandangan laut yang indah dari ketinggian, serta semburat kuning di ufuk timur yang menunjukan bahwa sang mentari akan segera bersinar, menjadi pengantar Kinan melepas kesadarannya di pelukan Fahri. "Maafkan aku" lirih Fahri. #49_pengawal[16/06/20] #63_Laga[28/10/20] #973_Misteri[29/10/20] #54_Keren[3/11/20] #1_pshyco[15/11/20] Dilarang Copy Paste saling menghargai karya Salam Aksara 🙏 Happy Reading 😇