🌸🌸🌸
Pada malam itu, kita bertemu untuk pertama kalinya. Kedua orang asing yang tidak pernah saling mengenal di kehidupan masa lalu. Namun, tanpa kita sadari bahwa kamu, dan aku sudah saling terhubung sejak lama. Entah aku harus sedih atau bahagia untuk menerima kenyataan ini. Di satu sisi, aku ingin tersenyum bahagia dengan memikirkan bahwa kita mungkin telah di takdirkan bersama. Namun, di sisi lain aku juga ingin menangis dan menyalahkan semuanya kepada takdir.
Aku mencintaimu Auriga, sungguh aku sangat mencintaimu. Tapi maaf, aku tidak bisa memilihmu. Bukan. Bukan karena dia yg lebih baik darimu.
Tapi, aku dan dia harus menyelesaikan benang merah yang telah menjerat hidup kami.
-Azzhura Lashira Shanata
🌹🌹🌹
Saat pertama kali kita bertemu, matamu telah menarikku ke sebuah euforia yang begitu dalam dan sangat menyejukan hatiku. Saat itu, aku tidak berani berharap untuk bertemu denganmu lagi. Namun, siapa yang menyangka bahwa takdirlah yang membawamu kehadapanku.
Kamu. Seperti namamu, Azzhura, yang berarti langit biru. Kamu menuntunku untuk kembali berjalan di cahaya yang hangat.
Aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu Azzhura-ku.
-Auriga Danantya
🌹🌹🌹
Azzhura adalah orang yang mengulurkan tangannya untuk menarikku dari kegelapan menuju cahaya yang selama 'itu' aku cari. Sedangkan Aurora adalah orang yang memelukku dan mengajariku apa arti sebuah 'rasa'.
-Bintang Fazwan Ganesh
🌹🌹🌹
Aku iri pada dia yang berhasil membuatmu menjadi sosok yang berbeda.
Aku iri pada dia yang berhasil membuatmu menjadi sosok pembicara yang handal.
Aku iri pada dia yang berhasil membuatmu tersenyum.
Aku mencintaimu Bintang. Tapi, mengapa sulit untuk menyentuh hatimu?
-Aurora Naima Zati
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.