Jinsang pria itu, dia datang membawa kembali kebahagiaan yang sempat pergi dari gadis yang ia cintai. Bahkan, Jin membuat si gadis kembali merasakan indahnya cinta. Tentu bukan dengan Jin Sang. Jinsang hanyalah pemeran ketiga di antara kedua pemeran utama. Bukan. Dia bukan tokoh yang bertemu kembali dengan teman masa kecilnya. Juga, dia bukan tokoh yang di jodohkan lalu saling cinta dengan pemeran utama. Jinsang hanya pemeran ketiga yang muncul di kala semua kesedihan, mengelilingi pemeran utama. Benar-benar cocok, kan? Kedatangannya tidak diharapkan tapi, pengaruhnya sangat besar untuk pemeran utama. Begitulah para penulis dan sutradara film yang selalu menjadikan pemeran ketiga hanya sebagai pelengkap alur dan konflik di cerita mereka. Dalam cerita atau film romantis, pemeran ketiga selalu menjadikan pemeran utama prioritasnya. Dia menjadi lebih khawatir dari siapa pun, dia bergerak lebih dulu dari siapa pun bahkan, dia mempunyai rasa cinta yang lebih besar dari siapa pun. Tapi faktanya, pemeran ketiga itu hanya bumbu manis untuk kedua pemeran utama. Dan yang lebih mengenaskan adalah, pemeran ketiga tidak lebih dari sebuah batu pijakan untuk memenuhi keinginan kedua pemeran utama, kan? Sangat menyedihkan bukan? Banyak yang mengatakan kalau, pemeran ketiga akan dapat merasakan kebahagiaan dan bla-bla-bla. Tau dari mana mereka? Bukankah ketika kedua pemeran utama sudah bersatu, cerita akan tamat? Lalu di mana letak kebahagiaan mereka? Di dalam bait terakhir yang penulis buat? Atau, dalam dua puluh detik scene penutup yang sutrada buat? Hanya karena pemeran ketiga di situ tersenyum, kalian mengatakan kalau mereka bahagia? Naif! Jinsang tau kalau dia tidak di beri pilihan. Ia lebih paham dari siapa pun yang ada. Dia tahu nanti ini akan menyakitkan tapi, dia bersyukur hal itu hanya akan sebentar. Dan juga, dia tahu kalau si penulis tidak akan membuat cerita bahagia di part akhir. *Kim Soekjin *All BTS member *Bahasa baku *First story *Army