Me after You
  • Reads 5,517
  • Votes 490
  • Parts 24
  • Reads 5,517
  • Votes 490
  • Parts 24
Ongoing, First published Jul 21, 2019
Jiyong dan Sandara bertemu dan hidup bersama di salah satu panti asuhan terletak di kota Seoul. Memiliki kisah hidup yang hampir sama membuat keduanya terikat dan saling menyayangi.

Tahun berganti tahun, semakin beranjak dewasa keduanya semakin ada rasa yang tak mereka sadari. Bahkan bagi jiyong rasa menyayangi dara sebagai sahabat mulai berubah menjadi rasa cinta dan ingin memiliki. 

Mungkinkah memang takdir cinta berpihak pada keduanya? atau malah mempermainkan keduanya?
All Rights Reserved
Sign up to add Me after You to your library and receive updates
or
#930gdragon
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Best Of Miracle cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Kesayangan Bunda cover
antagonis wife  cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover
Rafa [End💗] cover
BABY CHANIE cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.