Story cover for Guruku Calon Imam-ku (Hiatus) by WahidatuRohma
Guruku Calon Imam-ku (Hiatus)
  • WpView
    Reads 507
  • WpVote
    Votes 18
  • WpPart
    Parts 11
  • WpView
    Reads 507
  • WpVote
    Votes 18
  • WpPart
    Parts 11
Ongoing, First published Jul 21, 2019
"Tugas kamu sudah selesaikan, tolong print lalu kumpul dimeja kakak!"

"Iya sebentar"aku langsung mencetak tugasku yg mungkin sekitar 5 lembar saja, setelahnya aku memgumpulkan kepadanya, pria itu masih ada di samping kak juli namun kini sudah berubah yg tadinya berdiri sekarang duduk dgn tatapan menghadap ke layar laptop

"Ini kak!"dia menerima tugasku

Raut wajahku terlihat cuek padahal aku memyembunyikan rasa maluku begitu rapat karena melihat pria yg satunya sedang serius mengerjakan sesuatu

"Oh ya jihan, kakak boleh minta tolong nggak buatin kakak kopi hitam didapur ya kakak belum ngopi nih!"

"Iya kopi hitam nggk terlalu maniskan"

Kak juli menjawab dengan anggukan 

Saat aku akan beranjak kudengar  suara seseorang memanggilku

"Eh, tunggu!"ya Allah kenapa dia lagi dia lagi aku coba menyingkirkan kegugupanku lalu berbalik

"Iya pak"

"Buatin saya kopi juga  ya satu,jangan manis manis soalnya yg buat juga sudah manis!"senyumnya, langsung membuat otot kakiku lemas bahkan aku tak mendengarkan kata katanya jelas tadi karena yg kudengar hanya deheman dari teman temanku

"Bapak kan belum pernah minta buatin kopi sama saya, saya nggak tahu selera jelas bapak kayak mana,
kalo nggak enak gimana?"tanyaku

"Kalo nggak enak juga nggak pa pa bakal tetep saya minum, itung itung latian buat kamu sebelum hidup berdua sama saya"sebenarnya dia itu guru atau tukang gombal sih kenapa kata katanya bucin sekali 

Kaki jihan bahkan serasa tidak bisa digerakkan karena terlalu lemas mendengar gombal receh dari gurunya itu

"Aihh,kayak gini mah bentar lagi kita bakal dapet undangan nih!"seru temanku yg langsung dihujani tertawaan dan ledekkan menyebalkan yg aku dengar, setelah aku pelototi mereka baru mereka mau diam 

Akupun langsung kabur menuju dapur kantor untuk membuat kopi 
♡♡♡
All Rights Reserved
Sign up to add Guruku Calon Imam-ku (Hiatus) to your library and receive updates
or
#11romance-spiritual
Content Guidelines
You may also like
Bawa Aku Pulang (End) by Rizardila
9 parts Complete
By a True Story Tentang dua anak muda yang menghabiskan waktunya bersama di masa putih abu-abu. -- Ponselku bergetar. Layarnya menyala terang. Nama Widya muncul di sana. "Za. Belum tidur?" Tanyanya dalam pesan itu. Aku melirik jam yang terdapat di sudut kanan atas layar ponsel, mendapati kini sudah jam dua pagi. "Belum, kenapa, Wid?" Aku bertanya balik. "Temenin gue teleponan dong! Gue enggak bisa tidur, nih." Sebenarnya, walau berada di kamar, aku sedang sibuk bekerja dengan komputerku. Namun, sejak mengenalnya delapan tahun lalu, aku selalu saja tidak bisa menolak permintaannya. "Oke." Balasku singkat sebelum akhirnya ponselku berbunyi, ada telepon masuk darinya. "Masih kerja?" Terdengar suaranya di sebrang sana. "Udah selesai, kok." Aku terpaksa berbohong. Padahal, aku mengesampingkan pekerjaanku untuknya. "Kenapa? Kok susah tidur? Emangnya mikirin apaan?" "Enggak tau, nih. Akhir-akhir ini, rasanya susah banget tidur cepet." "Lu kebanyakan tidur siang kali? "Bisa jadi, sih. Soalnya gue tidur bangunnya agak siang. Hahaha. Omong-omong, gue ganggu, enggak?" "Ganggu? Enggak, kok." "Emang lu lagi di mana, Za?" Tanyanya. "Di kulkas." "Hahaha." Ia tertawa. Aku selalu suka mendengar tawanya. "Serius ih! Lu lagi di mana?" "Di rumah, Wid. Kenapa, sih?" "Gapapa, nanya aja." Balasnya. "Oh iya, selain kerja, lu sibuk apa lagi deh akhir-akhir ini, Za?" Tanyanya padaku. Entah apa jawabanku atas pertanyaan itu. Yang jelas, aku bicara dengannya cukup lama. Mulai dari membicarakan soal kesibukan selain pekerjaan, sampai akhirnya membicarakan masa-masa SMA, dulu. Iya, Widya adalah temanku saat masih SMA. Aku mengenalnya sejak delapan tahun lalu. Aku ingat bagaimana aku mulai mengenalnya waktu itu.
My Senior is My Coldest BoyFriend [Chapter 1 Completed+ Revisi] by hysunshinee
45 parts Complete
"Hey!!! Kamu si anak baru!! Sini !" Panggil salah satu pemain basket sekaligus ketua tim "Maaf kak, aku masih belajar" Hanya itu yang dapat ku sampaikan " Ganti aja deh, kamu gak layak jadi pemandu sorak tim basket kami" jawabnya dengan lantang sambil bergerak menuju pintu koridor ujung " Huffffffffff, ngeselin banget tu orang" sambil mengacak acak rambut . . "jangan bawa barang yang berat begini" sambil mengambil alih papan-papan itu "makasih kak" jawabku "tanganmu gapapakan ??" " nggak , nggak apa apa kok kak" ujarku agar dia tidak panik "ya udah aku bawa ini dulu ke lapangan" Diapun melangkah pergi menuju lapangan, goresan senyumku seketika muncul di ujung bibir mungilku. . . "Brakk !!" Tamparan melesat ke pipiku " Maaffin akuuu! tapi yang kamu lihat salah, aku bisa jelasin" jawabku terbatah-batah sambil menahan air mataku yang ingin keluar " Loh itu cewek murahan" pukulan tangannya hampir sekali lagi mengenai ke wajahku , tapi dihalang oleh si dingin. " APaa urusan lohh !! Loh gak berhak ya ikut campur masalah kami" Bentaknya sambil tersenyum sinis ia berkata " Cowok kok gampar cewek !? yakin situ cowok HAH !!??" Kalimat itu membuatnya geram dan pergi meninggalkan kami. . . Haiiii teman-teman jadi ini karya pertamaku dan asli hasil karanganku sendiri hehehehe ☺ Minta supportnya ya teman- teman dengan bantu vote di setiap chapter dan komen biar bisa jadi bahan referensi 🌈🙏 ••• Rank- rank yang pernah di capai dapat dilihat di bab "update rank" ☺️ Selamat membaca, Enjoyyy !✨ (Rabu, Sabtu 💕) <3 hysunshinee
With you Forever by IsmatunSalimah
20 parts Complete
***************************************** SYAFINA NOR AZKIA... Itulah namanya, seorang perempuan yang cantik, manis semanis gula...sampai sampai semut menyukainya...😂 , selalu ceria and have fun, agak sedikit comel...dan rada - rada uculll:).... Tanpa di sengaja telah bertemu dengan seorang laki - laki yang tak pernah dia kenal.... Namanya adalah... MUHAMMAD AZKA ILMI... Ya, namanya muhammad azka ilmi. Seorang laki - laki yang tanpa di sengaja telah bertemu dengan seorang perempuan yang tak pernah dia kenal. Dia berparas tampan and ganteng - gantengnya...😍, berkulit putih, tinggi, sholeh...insyaallah😇 dannnnn GAGAHH..😝. Disinilah awal mula pertemuan mereka yang langsung membuat dag dig dug hatikuuuuu dag dig dug hatikuuuuu, haha kayak lagu itu... Anu ... Ituu ihhh lupaaaa. Titt...titt... Bunyi klakson mobil yang tiba - tiba berhenti, dan menuju kearah ku. Aku refleks menjauh sedikit saat orang yang mengendarai mobil tadi keluar dan langsung menghampiriku. "Maaf mbak, apa saya boleh tanya??" tanya seorang laki - laki yang menghampiriku tadi. "Boleh..tapi maaf kalau bisa jangan panggil saya mbak dong... Kan saya masih SMA." sahut ku. "Eh, maaf kalo gitu. Terus saya harus manggil apa??" tanya laki - laki itu lagi. "Emm... Panggil syafina aja atau fina." jawabku padanya. "Ohh.. Baiklah kalau gitu." "Kalau saya, panggil anda siapa??" "Panggil saya azka aja, kalau mau panggil kak azka juga nggak papa." ucapnya dan tersenyum manis kepadaku. 🍭🍭🍭 Haiii ini cuman khayalan aja yahhh and imagination...haha...😆😆😆 IN MY DREAMSSSS. YOU WITH MEEE. Eh.... STOPPP!!!😑 baca yaaa ceritanyaa... Hehe... Bay bayyyyy 😙
You may also like
Slide 1 of 10
Home (Completed) (Repost) cover
Silent, Please! (Re-up) cover
Bawa Aku Pulang (End) cover
Kopi & Deadline (On Going) cover
Arsyilazka cover
Aisyah(TAHAP REVISI) cover
Just Marriage (JPB Sesi 2) [TERBIT]  cover
My Senior is My Coldest BoyFriend [Chapter 1 Completed+ Revisi] cover
With you Forever cover
Sekali Lagi (End)  cover

Home (Completed) (Repost)

61 parts Complete Mature

"Siapa barusan? Kok enggak disuruh masuk dulu?" ayah kini mengalihkan fokusnya padaku. "Teman Yah. Tadinya mau turun tapi aku bilang gak usah, gak enak udah malem," kataku lalu berjalan meninggalkan ayah. "Harusnya suruh masuk dulu, biar ayah tahu kamu berteman sama siapa?" katanya lagi. Aku memutar mataku jengah. Lalu berbalik menghadap ayah. Lalu berjalan mendekatinya. Menggelayutkan tanganku di tangan kekar laki-laki paruh baya yang selalu merasa khawatir padaku, seakan-akan aku ini masih gadis kecilnya. Satu hal yang ayah lupa aku kini sudah berusia 26 tahun dan aku sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. "Ayah, dia itu bukan siapa-siapa! Ayah gak usah khawatir kakak udah 24 dan bisa jaga diri," kataku sambil menggiring ayah masuk ke dalam rumah. Kudengar ayah menghela nafasnya, "Kamu itu permata ayah satu-satunya, harus benar-benar ayah jaga, karena ayah tidak akan memaafkan diri ayah sendiri jika sesuatu terjadi sama kamu," katanya. Aku mengelus lengan ayah, "Ayah gak usah khawatir! Kakak gak akan buat ayah kecewa," kataku lalu masuk ke dalam rumah. Ayah kemudian melepaskan lenganku yang menggamit menutup pintu depan dan memastikannya agar terkunci rapat.