[18+]
Tentang kerinduan, gairah, cinta, dan dendam.
______________
"Apa kau menyakitinya?" tanya Ben.
"Apa kau begitu khawatir, Ben?"
"Apa kau menyakitinya, Ainsley? Jawab aku!"
Ainsley berhenti berjalan lalu berbalik menatap Ben dalam. Jarak mereka sangat dekat. Ben yakin pasti wanita itu bisa menghirup aroma tubuhnya. Ben ingat, Ainsley selalu bilang bahwa ia sangat menyukai berada di dekatnya. Wangi teh yang lembut dari Bvlgari Pour Homme bercampur dengan aroma khas tubuhnya menjadi perpaduan yang natural, hangat, terkesan protektif, juga maskulin adalah hal yang paling ia suka.
'Aku suka sekali memelukmu. Kau harum. Aku akan selalu memelukmu setiap kali ada kesempatan!' Ainsley selalu mengatakan itu, dulu.
Ben bisa lihat wanita di hadapannya kini menutup mata seolah sedang menahan diri untuk memeluknya. Sebenarnya Ben tak tega, tapi mau bagaimana lagi? Ben tak bisa memeluk wanita itu untuk menghapus rasa sedihnya. Ini setimpal untuknya.
"Apa kau pernah mendapatiku menyakiti seekor anjing, Monsieur Benjamin Evrard?" Kini mata Ainsley berkaca-kaca menatap Ben. "Jadi ... kau sangat khawatir padanya?" Suaranya melemah.
Ben terhenyak dengan kata-kata yang baru saja keluar dari mulut wanita itu. Anjing? What the heck!
Merasa tak mendapat jawaban, Ainsley mengangguk perlahan lalu berbalik dan berjalan kembali sedikit lebih cepat dari sebelumnya dan meninggalkan pria yang dulu sempat tinggal bersamanya itu. Sudah hampir dua bulan mereka tidak tinggal bersama lagi. Akhir musim panas lalu adalah malam terakhir mereka tidur bersama.
Ben mengusap kasar wajahnya, dia tak mengejar wanita itu lagi. Dadanya begitu panas. "Brengsek!" Dia berbalik menuju hotel kembali.
_____________
I hope you enjoy this story 😘
WARNING: MATURE CONTENT!!!
(17+)
Keseluruhan cerita ini mengandung konten dewasa. Sangat diharapkan kebijakan para pembaca dalam memilih konten bacaan. Terima kasih.
***
"Bila kau mempercayaiku, pejamkan saja matamu dan serahkan semuanya padaku. Aku akan memastikan kau mendapatkan pengalaman yang paling luar biasa sepanjang hidupmu"
Takdir yang terjalin di antara kita berawal dari sebuah kesepakatan...
Dengan kamu yang perlahan mengisi keseharianku dan menjadi candu bagiku.
Kemudian aku yang mulai berharap kesepakatan ini tidak pernah berakhir.
Tapi, apakah kamu juga memiliki pemikiran yang sama denganku?
Bagiku, harus kamu.
Aku tidak bisa bila itu bukan kamu.
Tapi bagimu,
Aku hanyalah sebuah luka dan rasa takut.
Pleasure Me