Aku hanya seorang gadis yang tidak biasa dengan kruk yang selalu menemaniku. Aku lelah dibully setiap hari dengan julukan si gadis cacat ditambah lagi pekerjaan Ibuku sebagai kupu-kupu malam yang membuatku menjadi bahan gosip di sekolah.
Satu tahun terakhirku di SMA, seseorang laki-laki berwajah kusut dengan lingkaran hitam di sekeliling matanya tiba-tiba muncul sebagai pahlawanku dan selalu menolongku, namanya Mario. Sikapnya yang dingin dan tertutup membuatku semakin penasaran dengannya. Berbeda denganku, dia memiliki tekat yang kuat untuk meraih mimpinya, sedangkan aku tidak punya mimpi.
Aku tidak menyangka dia mau berteman denganku, bahkan lama-kelamaan kami semakin dekat. Bagiku, sudah cukup bisa bersamanya, menemani Mario bermain bola di dekatku.
Ketika hari kelulusan tiba, Mario pergi meninggalkanku tanpa kata perpisahan. Kukira kami tidak akan bisa bertemu lagi. Setelah empat tahun aku berusaha melupakannya, kenapa dia harus kembali lagi saat Rey melamarku?
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.