White Papillon
  • Reads 1,203
  • Votes 188
  • Parts 3
  • Reads 1,203
  • Votes 188
  • Parts 3
Ongoing, First published Jul 23, 2019
Mature
[ONGOING] - NARUTO FANFICTION

Cerita yang dibuat ulang berdasarkan Ancasmayu Tanpa Kabut dan Hot Girl Bummer. Di-publish di lapak biru menggunakan akun dengan nama yang sama.

Sakura, pengelola klub hiburan White Papillon yang jatuh cinta pada Sasuke dan memendamnya. Berusaha keras menutupi dengan topeng pertahanan berbalut karakter anti-heroine yang sering dipamerkan sebagai sifat dominan. Namun, sialnya nama Fugaku selalu hadir sebagai tokoh antagonis terberengsek yang membuat isi kehidupan menjadi kacau-balau.

Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Story by kayaorangbiasa
Cover edited by kayaorangbiasa
Pairing: SasuSaku, etc.

Published: March 07, 2021
End: -
All Rights Reserved
Sign up to add White Papillon to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Choose Family  cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
OUR SECRET (SKYNANI X PONDPHUWIN)  cover
Kesayangan Bunda cover
Duke's Grip cover
THE BOSS BABY cover
After Graduation cover
BABY CHANIE cover
Stars Behind the Darkness 2 cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.