Hubungan ini terlalu rumit untuk terus dipertahankan. Ia harus segera mengakhirinya sekarang juga. Sudah tak peduli lagi jika dunianya hancur. Karena yang ia inginkan hanya satu, melihat Albar bahagia tanpa dirinya.
"Maaf kak, Chilla.. nyerah sama hubungan ini." Chilla memang terlihat tenang saat mengatakannya, namun hatinya terasa begitu perih.
"Lo nggak inget gimana perjuangan gue demi dapetin lo?! Selama ini gue udah berusaha buat bisa bahagiain lo, gue korbanin semuanya demi lo, dan dengan gampangnya lo bilang mau nyerah sama hubungan kita? Lo nggak cinta lagi sama gue, IYA?!"
Chilla bungkam, tak tahu harus menjawab apa.
"JAWAB!" Sekali lagi, gadis itu terkejut. Pasalnya selama ini belum pernah ia dibentak sekeras itu oleh Albar.
Ia menarik nafasnya dalam-dalam, mencoba menjawab semua pertanyaan Albar.
"Chilla nyerah bukan berarti Chilla nggak cinta lagi sama kakak. Tapi karena Chilla rasa, semua yang kita lakuin ini sia-sia kak, semuanya percuma!" Dadanya sesak, tak kuasa menahan tangis dari hatinya, namun sebisa mungkin ia tetap tegar dan terus mencoba melanjutkan kalimatnya.
Albar memang diam, namun tak bisa dipungkiri bahwa matanya merah, lelaki itu menangis. Hatinya sakit. Seperti ditancap ribuan belati putih dalam waktu yang bersamaan. Ia tak ingin Chilla pergi dari hidupnya.
"Tuhan nggak akan pernah berpihak sama kita. Dunia juga nggak akan ngedukung kita sama sekali, kak. Kita udah berusaha berkali-kali, tapi... Tapi semuanya gagal. Dan aku sadar, kita memang bukan diciptakan untuk melengkapi satu sama lain. Makasih buat semuanya. Makasih--"
***
Hm udah banyak nih spoilernya! Cek dongg
⚠️ sad story, (eh tapi banyak sosweet nya juga sih eheee) yang gakuat gausah baca gapapa.
Story by Wiyosekn
Status : On Going
***
Ini cerita pertama aku, maaf masih belajar hehe.
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-