Anganku berkerjaran antara masa lalu, masa kini dan masa depan. Seolah seseorang meneriaki pendengaran serta membisikkan hati untuk melakukan hal di luar nalar. Namun ketika melihat cairan semerah ceri melumuri tangan, entah mengapa ada rasa yang tak bisa kujelaskan dengan kata-kata. Inikah cinta yang dibalut serpihan luka?