Kesedihan menjadi bagian dalam memoriku. Kebahagiaan menjadi bagian luar yang melindungiku. Kisah pilu yang aku sembunyikan hingga membeku. Sampai nanti Tuhan menyeru.. Kisah ini tentang sekumpulan manusia yang beragam. Akan sikap dan bakat terpendam. Kekurangan dan kelebihan. Yang mengungkapkan perasaan melalui tulisan tangan. Bukan karena dia payah soal keberanian. Tapi mereka manjadikan kertas putih sebagai keluhan perasaan. Dapat di mengerti mereka yang sepaham. Namun sayangnya tak akan sepaham Tuhan. Mendengar seseorang bercerita seakan akan dia yang paling sengsara. Yang mereka lakuakan cukup memahami dan menjadi pelajaran. Tak perlu bercerita yang nantinya akan menjadi kartu As untuk menjatuhkan. Seberapa hancur kamu tak perlu ungkapkan. Hanya kamu yang tau arti kesedihan yang mendalam. Mereka menjadi sandaran bukan untuk memberi saran. Salam dari aku sang penyembunyi kesedihan. -Adhenia Keleorina Triesa Cerita baru yang dikemas dari pengalaman pengalaman kehidupan sebagian orang, yang mungkin kalian pernah mengalaminya. Tapi.. Apakah di cerita ini kisahnya tidak pernah sama sekali kalian bayangkan? Seorang gadis remaja yang akan beranjak dewasa, kini dia akan menuju garis takdir yang sebenarnya. Melewati banyak rintangan dan cobaan yang selalu di terimanya. Mencoba untuk tetap tabah dalam setiap permasalahan hidupnya. Namun.. Seseorang membuatnya kembali kuat dan selalu menopang dirinya ketika jatuh bahkan seakan sudah menyerah dengan apa yang dia alami. Tetapi, lelaki tersebut memberikannya banyak dukungan serta memberikan hadiah hadiah kecil yang membuat dirinya bahagia dalam duka. __________________________________________ NGERTI KAN? KALO KARYA NYA DI AMBIL ATAU DI JIPLAK GIMANA? JADI MOHON UNRUK MENGERTI DAN MEMAHAMI SESAMA PENULIS.. 🙏 Start Januari, 2020All Rights Reserved