Hidup Cassie berubah setelah kedatangan seorang lelaki misterius bermata merah yang selalu menatap tajam padanya. Lelaki itu telah lama mencari seorang gadis yang ditakdirkan untuk menyembuhkan kutukannya. Lekaki itu sangat tersiksa dengan kutukan pada dirinya, ia harus melewati malam dengan rasa sakit dan panas seperti terbakar api. Sang Gadis yang ditakdirkan harus rela mengorbankan hidupnya agar kutukan lelaki itu musnah. Para kaum immortal yang berada di sisi gadis itu, berusaha menjaganya dari kejahatan yang akan datang dan sesuatu yang mengancam hidupnya. Takdir telah tertulis diatas kanvas sang dewi, kebencian dan permusuhan menjadi awal dari kisah Jace dan Cassie, perbedaan tak membuat mereka berhenti saling mencintai. Sejauh apapun mereka menolak takdir diantara mereka, akan ada akibat dari penolakan itu. Jace akan hilang terbakar bersama kutukannya atau cassie yang harus merelakan nyawanya. Permainan takdir tak membiarkan mereka bersama dengan mudah, kutukan itu tak akan hilang jika mereka tetap mempertahankan satu sama lain. Apakah cinta yang tulus dengan sebuah pengorbanan itu benar-benar bisa menghilangkan kutukannya? Bisakah mereka mengubah takdir ? There is not eternal damnation, the only eternal damnation is in inferno.