Ketika sebuah hubungan berada di antara dua sisi; bertahan dalam kesakitan, atau pergi dengan separuh hati yang retak.
Mana yang 'kan kaupilih?
💔
Aruna, gadis yatim yang ditinggal mati ibunya sejak remaja. Dia hidup bersama sang ayah, satu-satunya sumber kekuatan gadis itu.
Hidup Aruna sangat biasa, sederhana, tapi bahagia. Hingga suatu ketika takdir mahadahsyat memorak-porandakannya. Sang ayah wafat, meninggalkan satu pesan terakhir yang tanpa diduga-duga. Aruna diminta menikahi seorang pria asing yang tak lain adalah putra tunggal dari sahabat ayahnya sendiri.
Awalnya, mimpi-mimpi indah bergelayut dalam hati Aruna. Dia berharap rasa sepinya yang sebatang kara akan berganti dengan suka cita. Namun, kenyataannya berbanding terbalik. Gadis malang ....
Baskara, pria yang menjadi suami Aruna. Pria egois dan keras kepala yang hanya menancapkan luka di hati gadis itu. Ketertutupan serta sikap protektifnya sangat membuat Aruna terkekang.
Alih-alih membenci karena terus disakiti, rasa cinta justru tumbuh saat benci mulai merambat. Bahkan, pria lain mulai hadir di tengah-tengah badai.
Lantas, siapa yang akan Aruna pilih, dan manakah yang akan menang di antara dua rasa itu; kebencian atau ... cinta?
"Kau adalah kobaran api, sedangkan aku hanyalah kayu lapuk. Bila terus bersama, maka aku yang akan hancur." ~Aruna
Layla sama sekali tidak paham, kenapa pria yang menuduhnya sebagai simpanan kakek-kakek, tiba-tiba menawarkan pernikahan kontak? Terlebih, pria ini selalu datang seperti dewa penyelamat setiap kali Layla terkena musibah. Mulai dari ketika ia mabuk di bar, saat terkena gosip jelek di sekolah tempatnya bekerja, dan bahkan ketika Nenek terus memaksanya segera menikah.
Akhirnya, Layla menerima kontrak pria itu, daripada harus dijodohkan dengan playboy pecandu narkoba, atau kembali kepada mantannya yang matre. Mereka akan menikah dan tinggal satu rumah, tapi ada 7 syarat yang harus mereka sepakati!