Teori Layang-layang Tanpa cinta maka manusia hampa . Aku mencari apa itu Teori Cinta , dan analogi yang aku temukan adalah layak nya seperti layang-layang . Jadi begini , pada kehidupan yang penuh hiruk-pikuk ini . Ingat yang hanya perlu kita lakukan hanyalah bayang-bayang khayalan . Layak nya layang-layang , apabila kita berusaha menerbangkan nya maka kita perlu lah angin yang cukup untuk terbang , tarik-ulur yang diperlukan saat menerbangkan yaitu apabila terlalu ulur maka layangan akan jatuh dan apabila kita terlalu menarik nya juga layang-layang susah untuk terbang , ingat.. apabila layang-layang yang kita terbangkan putus maka hal yang perlu kita lakukan adalah mengejar nya dan mendapatkan nya kembali melawan orang-orang lain yang ingin mengambil karena mengamati putus nya layang-layang kita . Sama hal nya mengenai Cinta , apabila kita terlalu mengejar nya maka wanita tersebut akan merasa risih atau illfeel terasa nya , dan apabila kita mengulur nya maka wanita yang kita cintai akan pergi karena tidak merasa dimiliki . Aku merasakan saat itu terjadi , maka kawan-kawan aku harap teori ini akan membawa kita pada jalan yang benar tentang filosofi jatuh cinta . Cinta aku terasa seperti hati berdebar , pikiran linglung , dan jalan terasa seperti hanya 1 sudut pandang yaitu hanya mengenai dia seorang . Teman-teman yang saya harapkan bijak setelah membaca satu lembar pembukaan ini , akan terus melihat pendapat saya mengenai teori layang-layang ini . Tolong beri saya masukan , jalan , atau petunjuk apapun itu . Termasuk kau yang aku cintai dari jarak yang jauh , kekangan , serta dogma yang masih membelenggu pikiran ku . Sungguh aku mencintai mu dari jarak yang tak terbatas . Aku juga masih bingung mengapa aku jatuh cinta , dan jatuh cinta padamu . Namun aku merasa berterimakasih pada Tuhan , membawa hamba terbaik nya kepada hati ku , mengisi pikiran ku , dan mengirim doa hanya untuk ku . Perisai Sajak , Surabaya . Laksamana Sigit Pangestu