Nindy, seorang gadis periang, blak-blakan, namun sangat amatir dalam urusan cinta. Nindy sangat berterimakasih pada SMP tempat ia belajar dulu karena telah mengenalkannya pada cinta pertama, seorang pebasket handal yang digemari banyak wanita. Tetapi, tak pernah sedikitpun ada niat dan keberanian untuk mengungkapkannya. Tiap hari, Nindy hanya memandangi lelaki pujaan hatinya ditembak lusinan gadis, dan pula melihat gadis menangis. Sejak masuk SMA, Nindy memberanikan diri mengungkapkan perasaannya. Ia merasa hanya lelaki itu satu-satunya penghuni hati. Namun, siapa sangka kejadian memalukan terjadi, dan itu pula yang mengantarkannya pada penghuni hati yang baru.