Disuatu rumah kecil bahkan lebih kecil dari yang difikirkan ada seorang Ayah dan anak yang masih duduk
dibangku SMP, keduanya hidup senantiasa bahagia walaupun dalam keadaan yang tidak berkecukupan,
sang anak sangat menyayangi ayahnya lebih dari apapun, dia tidak mempunyai seorang ibu, entah
kenapa setiap bertanya pada ayahnya penyebab ibunya meninggal ayahnya selalu membalas hanya
dengan senyuman saja setelah itu dia berucap'ibu sudah disyurga nak jadi kamu jangan
mencemaskannya'. sebenarnya dia sangat rindu ingin bertemu ibunya meskipun tidak pernah bertemu
sama sekali.
Seorang ayahya bekerja disebuah toko roti dengan penghasilan yang bisa dibilang pas-pasan, meskipun
begitu ayahnya sangat mensyukurinya, karena dengan menjadi seorang pekerja ditoko roti tersebut ia
masih bisa menyekolahkan anaknya sampai sekarang kelas 3 SMP.
Anak tersebut sangat pintar bahkan diatas rata2 dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, dia
sangat rajin belajar, ketika teman - teman yang lainnya sibuk bermain, dia hanya mengurung diri
diperpustakaan membaca buku- buku yang hanya bisa ia baca diperpus saja, soalnya dirumahnya ia
tidak memiliki buku lain yang bisa dibaca selain buku pelajarannya, untuk itu ketika waktunya istirahat ia
selalu menyempatkan waktunya untuk pergi keperpustakaan untuk membaca buku, ia memilih
menabungkan saja uang jajannya, agar ketika ia butuh untuk membeli sebuah buku atau keperluan lain
yang lebih penting ia tidak perlu meminta kepada ayahnya.
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.