Naya hanya diam di tempatnya, tidak pernah terbesit untuknya melangkah mundur untuk menjauh. Hanya saja, untuk saat ini, ia hanya ingin diam, dan tidak ia tidak pula melangkah maju untuk mendekat. Naya hanya ingin beristirahat sejenak, menyangkal realita, meskipun pada akhirnya ia kembali harus menerima. Bahwa pada akhirnya, 'dia', memanglah bukan tercipta untuknya.