Waktu mungkin sudaah tak menjadi miliKU untuk memperjuangankan rasaku bersamamu.
Namun bukan kan Senja itu masih menjadi milikKU?
ku pikir sebuah kopi itu bisa melupakan mu,
namun terlalu banyak kafein yang bercampur dengan darahku semakin membuatku tak bisa berhenti untuk memikirkanMU,
ak tak bisa berhenti untuk menahan rasaku bahwa aku belum pernah bisa melupakanMU,
aku belum pernah bisa memiliki Mu, , ,
mengingat perjuangan Ku....
kafein dalam kopi bisa membuatku sedikit merasa tenang, tentang masalah, membuatku nyaman. Tapi semakin tak pernah bisa membuat ingatanKU nyaman aku tak pernah bisa mendapatkanMU...
Kafein dalam kopi tak bisa membuat mataku terlelap.
Nyatanya juga semakin membuatku mengingat tentangMU..
Aku nyaman bersama kafein dalam segelas kopi, tapi aku lebih nyaman jika perasaan ini bisa pada tempatnya, , , bisa menempati porsinya.
tanpa berkelana sendiri menyusuri seluruh aliran darah dalam tubuhku, hingga membuatku harus mengingat kembali bahwa ak pernah berjuang untukMu dan tercampakan bersma senja yang tak pernah kau nikmati indahnya hanya sang malam yang idah yang kau nikmati bersma canda tawaMU, bukan dengan Ku.
bersama dinginnya Malam, dan renyah sebuah percakapan...
dan aku?
masih tetap bersama senjaku, berbalut sebuah kafein yang mengalir didarahKU untuk merombak benteng bahwa aku melupakanKU, untuk mengatakan dan menyadarkan bahwa persaaan ini masih milikMu seutuhnya...