Aruna Jayanti benci pernikahan. Dua peristiwa buruk di masa lalu memberinya pemahaman bahwa menikah hanya akan menambah kerumitan hidup. Meski begitu, impiannya adalah punya anak blasteran cantik atau tampan seperti anak-anak selebgram yang dia ikuti. Setelah pencarian panjang, ia berhasil menemukan high quality bule: tampan, terlihat cerdas, bermata biru, berkepribadian baik. Sempurna.
Kevin Heaton datang ke Indonesia dalam rangka perjalanan bisnis sekaligus ada misi yang harus dilaksanakan. Di tengah kedua aktivitasnya itu, ia bertemu dengan gadis manis berkulit sawo matang. Secara fisik, tidak ada yang aneh dengan gadis itu. Tubuh dan wajah eksotiknya lumayan. Hanya saja, permintaan untuk dihamili membuat Kevin yakin, ada yang salah dengan otak gadis bernama Aruna itu.
"Kenapa?" Perempuan dua puluh lima tahun itu bertanya sebelum sampai suaminya berlalu di ambang pintu. "Kalau emang nggak ada rasa, kenapa masih harus melakukannya?"
Lelaki bertubuh atletis itu berbalik dengan tatapan tajam yang sama. "Pria lebih banyak menggunakan logika dibanding hatinya. Cuma orang munafik yang menyinyiakan kesempatan, hanya karena alasan nggak cinta!"
Malam pengantin tak pernah seindah yang Melody bayangkan. Pengalaman pertama yang seharusnya berkesan justru terasa menyakitkan saat dia berakhir di atas pembaringan sebagai pelampiasan lelaki yang tadi siang bersanding dengannya di pelaminan.
Sebab, meski raga lelaki itu sepenuhnya milik dia, hati dan jiwanya tetap milik wanita lain.