"Waktu itu ㅡ ㅡaku bermimpi kalau aku terlambat datang di pernikahan kita. Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi sampai saat aku sadar, arti sebenarnya dari mimpi yang aku alami" "Dengar.... " "Tidak! Kamu yang harus dengar ㅡ ㅡAku berharap kita kembali saat kita belum mengenal satu sama lain" Cincin itu terlempar begitu saja. Di bawah langit senja yang meredupkan cahayanya, kata itu terlontar bak sebuah permohonan. Sang dominan yang hanya diam dan sesekqli mengusak rambutnya kasar. Redupnya cahaya senja yang melukis langit kala itu seakan menggambarkan apa yang sedang hubungan mereka alami. Redupnya kepercayaan dan keyakinan keduanya, membuat mereka gagal mengikat janji sehidup semati di altar yang menunggu keduanya. Sampai salah satu dari mereka tidak datang, meninggalkan luka untuk orang lain juga dirinya sendiri. "Maaf..... "All Rights Reserved
1 part