Cerita ini menyangkut kesedihan, pengorbanan, dan cinta yang begitu besar dimana nantinya terluka adalah hal biasa untuk-NYA. Bagaimana penawar rasa sakit-NYA selama ini yang akan menuangkan racun tetes demi tetes dalam gelas air yang akan dia teguk dalam kehausan. Akan-kah dia mampu bertahan sendiri seraya menelan tegukan air beracun atau berlari menelan kepahitan dengan airmata yang akan terusap disetiap perjalanan?? Bukankah sama pahitnya yang akan Dia tanggung?