Memilih atau dipilih? Dengan cepat Derin mengarahkan jari telunjuknya pada opsi pertama. Dalam hidup ini dialah yang harus menentukan. Tidak perlu saran, tidak peduli komentar. Karena prinsip Derin; garis hidupnya terletak pada garis telapak tangan, bukan dari pendapat orang. Suatu ketika Derin tidak sengaja bertemu dengan Arka. Cowok dengan tatapan mematikan itu selalu membuatnya bergidik ngeri tiap waktu. Awalnya Derin tidak tertarik sama sekali. Hingga ketika ia mengetahui fakta lain dari cowok itu, sebuah rencana kecil terbesit dipikirannya. Dan, kembali pada opsi pertamanya tadi, ia menetapkan Arka sebagai senjata utama dalam menjalankan rencananya tersebut. Tanpa sadar Derin terhanyut dalam rencananya. Kesalahan fatal pun timbul. Lantas tanpa diminta senjata itu berbalik memakannya. Menyerang Derin secara perlahan, tapi pasti. Copyright© by yoriniyas & ditawhy