Tetanggaku Hantu (Tamat di aplikasi Cabaca)
  • Reads 1,766
  • Votes 122
  • Parts 3
  • Reads 1,766
  • Votes 122
  • Parts 3
Ongoing, First published Aug 06, 2019
Rendi, seorang pemuda yang sangat tidak percaya dengan hal-hal mistis mendapat kunjungan dari tetangganya yang ternyata kuntilanak - penghuni rumah kosong di sebelah rumah barunya.

         Satu hal yang tidak pernah diduganya terjadi, memaksa Rendi berurusan dengan 'penghuni'  dan memori masa lalu rumah tersebut. Hingga Rendi pun harus ikut terjebak dalam sebuah kasus yang tidak pernah dirinya bayangkan.
All Rights Reserved
Sign up to add Tetanggaku Hantu (Tamat di aplikasi Cabaca) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Stadiun Berdarah cover
BALLERINA BERDARAH cover
CILEUNCANG (END) cover
SURAU [SUDAH TERBIT] cover
Jin Nasab (Warisan sang leluhur) cover
WULAN SEASON 2 : SUMUR PATI [Pageblug Di Desa Kedhung Jati 2] cover
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover
IMPROMPTU PARENTS || LANORINE [END] cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover
TEROR ORGANISASI [Publish Ulang] cover

Stadiun Berdarah

23 parts Ongoing

Banyaknya darah adalah bukti bahwa pertarungan pernah terjadi di sini. Tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk memastikan hal itu. Nama orang ini adalah Asano Takatou, Seorang peneliti yang berasal dari Jepang. Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, saat Asano masih kelas satu SMA, ada sebuah kejadian berdarah di sebuah stadiun sepak bola di Indonesia yang mengharuskan stadiun tersebut ditutup paksa oleh pihak yang berwenang. Kejadian itu sempat menjadi ramai diperbincangkan di dunia sepak bola, bahkan mendapat dukungan moral dari berbagai klub internasional. Namun, yang namanya berdarah tentunya tidak indah. Banyak orang yang melewati stadiun ini dan merasakan berbagai macam kejanggalan. Asano yang saat ini berumur 25 tahun dan sudah menjadi peneliti ternama di Jepang, tertarik untuk meneliti hal ini dan keinginannya itu disetujui oleh pemerintah Jepang. Asano pun segera terbang ke Indonesia untuk memastikan apakah stadiun tersebut banyak mengalami hal aneh seperti yang dirumorkan?