Epilog "kau menyukai bintang?" tanya ji memperhatikan hanna mengangakat wajahnya menatap langit yang penuh bintang. "ne aku suka, kau tahu bintang akan lebih bersinar terang jika berkumpul bersama dari bulan yang besar tapi sendiri" ucap hanna lembut. "cheongmal?" tanpa mengernyitkan kening menatap hanna lalu ituk menatap langit. "ne, karena bintang bersatu dengan yang lain menunjukan sinarnya sedangkan bulan sendiri tanpa teman" jelas hanna. "filosofi yang bagus" ucap ji memuji. "kau percaya pada bintang jatuh?" tanya hanna mengalihkan pandangan menatap ji. "entahlah, aku belum pernah melihat bintang jatuh" "jika kau melihat bintang jatuh apa permohonan mu ji?" "rahasia" ucap ji menyunggingkan senyum. "emm sama aku juga akan merahasiakan permohonan ku" ucap hanna. Sesaat mereka berdua terdiam. Hanna mulai merasa kedinginan. Melihat hanna kedinginnan ji melepaskan kemejanya lalu digunakan untuk menyelimuti. "bagaimana dengan mu ji?" tanya hanna memperhatikan ji yang sekarang hanya memakai kaos t-shtrit. "kau lebih butuh. Apa kau masih kedinginan?" tanya ji memperhatikan hanna. "ne, tapi tidak sedingin tadi" Ji mengosok-gosok kedua telapak tangannya lalu menempelkan pada kedua pipi hanna. Hanna hanya terpaku diam saat ji melakukan hal tersebut. Hanna menatap ji tanpa berkedip saat menyentuh kedua pipi hanna dengan telapak tangan yang hangat. Kesekian kalinya ji melakukan hal itu. Ji tidak melepaskan telapaknya pada hana, tetapi malah mendekatkm wajahnya lalu mencium bibir hana.