"Aku tulus padamu atas keterbatasanmu Jimin-ah. Dan tolong percaya itu." Permohonan ku terasa sia-sia, sebab Jimin tidak benar-benar menanggapinya. Jimin seperti biasa hanya memberikan bahasa tubuh yang perlahan mulai ku pahami. Dia hanya memukul kepala dan dadanya seolah dia mengatakan "Aku hanya pria bodoh, tolong mengerti itu." Entahlah,,,