Memang dalam kehidupan manusia, hal yang pasti jika ada pahit-manisnya pengalaman. Dan tak lain semua itu dilihat dari seberapa besar perjuangan kita dalam memperjuangkan apa yang kita inginkan dalam hidup itu. Setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam memperjuangkan apa yang ia inginkan. Perjuangan kita tidak salah, hanya saja pandangan kita yang salah. Kini, ku ingin berbagi kisah mengenai perjuanganku. Bukan masalah pelajaran, karena aku kurang ahli dalam kegiatan pembelajaran. Bukan masalah ujian hidup, karena aku kurang lihai dalam menghadapi setiap permasalahan hidup orang wajar. Tetapi, aku ingin berbagi kisah mengenai perjuangan cintaku. Jika, kalian berperasaan dan beranggapan bahwa kisahku sama seperti film-film atau cerita-cerita lainnya. Karena, aku tak hobi melihat film romantis, aku tak hobi membaca buku romantis. Karena ini hidupku. Bukan aku yang meniru film atau cerita lain, tetapi mereka meniru kisah hidupku. Karena, mereka membuatnya setelah aku merasakannya. "Aku tak perlu membayangkan hal yang hiperbola, karena tingkahku pun sudah hiperbola. Aku tak perlu meniru film-film dramatis, karena hidupku pun sudah dramatis. Aku tak perlu membumbui cerita realita ini banyak banyak. Karena, realita ini benar benar sudah pas. Aku tak perlu bermimpi di siang hari, jika dimalam hari pun aku sudah bermimpi mengenai apa yang akan aku inginkan. Aku tak perlu berhalusinasi, hidupku saja sudah halu. Aku tak perlu berbicara untuk mengungkapkan semuanya, karena tindakanku pun sudah menujukkan apa yang aku rasakan. Karena bagiku, cinta itu butuh perjuangan. Tak akan cukup hanya dengan berharap dan berkhayal. Jangan MENANTIKAN harapan, LAKUKAN sekarang juga. Cinta itu diukur dari seberapa besar perjuanganmu memperjuangkannya." #kitu_ceunah
22 parts