"Kau kecewa padanya?"
"Tidak"
"Lalu kenapa kau menangis setelah kejadian tadi?"
"Mana mungkin aku kecewa padanya, aku hanya kecewa pada diriku sendiri,"
"Kecewa pada dirimu sendiri?" tanya Bella memastikan.
"Hmm, aku kecewa karna tidak bisa berhenti mencintainya,"
Diam, satu hal yang bisa dilakukan Bella setelah mendengar jawaban Hanna.
"Move on, kau pasti bisa," ucap Bella sembari menepuk bahu Hanna dan menampilkan sederet gigi putih untuk memberi semangat.
"Mungkin," balas Hanna dan menatap langit biru.
...
Mencintai tanpa dicintai itu memang sakit. Kita harus punya kesabaran ekstra untuk menunggu orang yang kita cintai membalas perasaan kita. Tapi yang namanya cinta, menunggu pun akan dilakukan. Menunggu tanpa kepastian, menunggu tanpa kejelasan, itu yang sedang dilakukan Hanna. Mengorbankan waktunya selama 1 tahun penuh, untuk menunggu balasan cinta, tapi penolakan yang harus ia terima setiap harinya. Ia tidak menyerah, ia ingin berjuang lebih lama lagi, tapi waktu tak mengizinkannya untuk merasakan sakit yang lebih dalam. Hingga seseorang menyadarkannya, bahwa ia layak mendapatkan pria yang lebih baik. Terpaksa, ia harus meninggalkan pria pujaan hatinya selama bertahun-tahun. Dan selama bertahun-tahun itu pula, ia harus melupakan Arsen. Sulit, itu pasti.
(Cerita ini murni dari otak sendiri!)
Glora Arzelia Nicholas, gadis cantik yang harus merelakan masa mudanya demi mengurus sang buah hati. Perkara insiden lima tahun yang lalu, tepat pada malam dimana ia tengah merayakan hari ulang tahunnya yang ke-17 tahun.
Seorang pria yang entah darimana datangnya menarik Glora kedalam toilet dan merenggut masa depan nya disana.
Lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk menyembuhkan sebuah luka, hingga pria tidak dikenal itu kembali hadir dengan sejuta kejutan.
"Menikah dengan ku atau ku hamili lagi dirimu?! "