Malam itu Caramel yang akrabnya di panggil Amel, memutuskan untuk pergi meninggalkan Indonesia. Tepatnya malam di mana acara "prom night" sedang dilaksanakan di sekolahnya, teman-teman yang selama ini selalu disamping Caramel pun tak ia kabari. Tak ada satu pun yang mengetahui keberangkatan Caramel, keculi Mamanya. Sebenarnya kemanakah Caramel pergi? Dan apa alasan Caramel pergi meninggalkan Indonesia? Mengapa mendadak? Apakah ada masalah yang menimpanya? Berbagai pertanyaan timbul di pikiran masing-masing, mereka merasa keberadaannya tak di anggap oleh Caramel. Rasa khawatir, gelisah, kesal semua bercampur menjadi satu. Mungkin jika mereka mengetahui Caramel, tak segan-segan mereka langsung memaki Caramel karena sudah membuat khawatir banyak orang.
Caramel meninggalkan semua kenangannya di Indonesia, tak ada yang spesial dalam hidupnya selama ini. Selain mengejar pujaan hati, Davin Alinsky yang tak menganggap keberadaannya, ia pun hanya menghabiskan waktu untuk belajar, membaca, dan menyendiri.
Hidupnya monoton, ia pun sudah bosan dengan rutinitasnya yang biasa ini. Sampai pada akhirnya ia menyerah, tawaran Papanya pun langsung ia terima. Hidup baru di negara baru, dan membuka lembaran baru. Teman baru dan lingkungan yang baru. Ia harus membiasakan dirinya disana selama 5 tahun lamanya. Selama ini, dimanakah Caramel tinggal?
Cello, seorang yatim piatu yang hidup susah, mengalami kecelakaan dan terbangun dalam dunia novel yang pernah ia baca. Ia menjadi anak bungsu keluarga berpengaruh, tetapi dibenci dan dikucilkan karena dianggap bukan darah daging mereka. Keluarga Fernando justru memanjakan anak lain yang mereka yakini sebagai darah daging mereka.
Namun, kebenaran terungkap anak yang mereka banggakan ternyata hasil penukaran bayi oleh musuh mereka, sementara Cello adalah anak kandung yang sebenarnya. Penyesalan menghantui keluarga Fernando, tetapi kini Cello harus memilih menerima mereka kembali atau menjalani hidupnya sendiri.