Lima bulan berlalu setelah usai dari dunia pendidikan, gadis delapan belas tahun belum juga mendapat kerjaan tetap. Selalu ditolak saat menjalankan interview. Bukan nasibnya yang buruk hanya saja ia tak mampu meredamkan emosi saat makhluk alam lain sliweran di depan matanya. Setelah sekian purnama, akhirnya ia mendapatkan pekerjaan dengan posisi yang lumayan oke. Tak hanya makhluk lain yang membuatnya naik pitam, tetapi sang atasannya pun minta di jitak pakai skop. Mampukah ia meredam emosinya saat di goda makhluk lain dan menghadapi kelakuakn sang bos?All Rights Reserved
1 part