"Akankah kerinduan mu terobati"? itulah pertanyaan yang sering muncul di benak ku beberapa hari ini.
Alexandria adalah kota penuh sejarah dan perjuangan bagiku, saat dimana aku harus berjuang, pergi kesana sendirian untuk pertama kalinya, dan tanpa di temani senior ataupun yang sudah berpengalaman.
"Bagaimana aku bisa lupa"? kota ini seolah membuatku sadar, dengan tujuan kehidupan yang slama ini telah ku tinggalkan, karena rasa tak nyaman yang memaksaku harus bertahan.
Aku telah menemukan jiwaku ada disini, ketenangan yang aku cari slama ini ada disini, rasanya tak ingin meniggalkan tempat ini walau hanya sekejap.
Hembusan angin malam Alexandria, telah mengenalkan ku dengan berharganya sebuah kelembutan.
Langit malam Alexandria telah, membuat ku jatuh cinta, dengan keindahan rahmat Nya sang pencipta.
saat-saat itulah yang sangat aku rindukan, dimana tasbih yang aku gengam tak pernah berhenti berputar, lidah yang selalu basah dengan alunan zikir, hati yang slalu terjaga karena indah nya nikmat yang telah Allah anugrah kan.
Aku tak ingin rasa ini berlalu, biarlah ya robb, rasa cinta kepadamu yang telah aku dapat kan, terus terselubung di dalam jiwa ku.
terpaksa meniggalkan kota ini, karena banyak kewajiban yg mesti ku kerajan di kairo.
berat kaki melngakah tuk pergi namun kerterbatasan harus membuatku melakukan semua ini.
Aku berharap, Allah mengizinkan ku memijakkan kaki di kota indah Alexandria, menghirup nasihat kelembutan, mencicipi nikmat nya hidangan ilmu, dan meneguk madu ketenangan dari para masyayikh nya
"Bisakah rindu ini ku tahan lebih lama lagi"?
aku yang merindukan Alexandria, atau bahkan Alexandria pun juga merindukan ku..?Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang