Aku, Siti. Pekerjaanku sehari-hari hanyalah menjaga warung kopi yang terletak di pinggir jalan di desaku, setiap pagi aku membuka warungku, menyusun gelas-gelas bersih di atas meja. Meletakkan beberapa kue basah dan gorengan yang siap dilahap dalam satu wadah sedang, mencari uang hingga menjelang siang, dan menutup warungku saat terik mulai berada tepat di atas kepala, aku tak pernah berdagang sampai sore. Kalau dihitung dari pendapatan, tentulah pendapatanku perhari tak banyak, tapi setidaknya itulah yang diketahui warga. Hal itu kadang membuat sebagian ibu-ibu di desaku heran dengan penampilanku. Bagaimana bisa aku selalu tampil cantik memesona, bagai artis yang sering perawatan ke salon-salon mahal. Aneh bukan? mau tahu kelanjutannya, yuk simak ceritanya
10 parts