Lara De Witt tidak pernah menyangka bahwa ia akan menginjakkan kaki di tempat yang sangat jauh dari kota kelahirannya, ia juga tidak pernah mengerti apa yang ia rasakan pada saat ia menginjakkan kaki di Kota Bandung. Marah dan Sedih, hal itu sudah pasti ia rasakan, jika itu bukan tuntutan pekerjaan sang ayah, ia pasti tidak akan pernah mau untuk berada di sini. Akan tetapi, tidak lagi ia sempat pikirkan kembali rasa marah dan sedihnya, karena ada satu hal yang membuatnya kebingungan setengah mati saat ia masuk pada hari pertamanya bersekolah. [semua nama, tempat, alur cerita hanya lah karangan belaka dengan menggunakan latar suasana masa lalu.]