Kata orang, kita di beri kebebasan untuk mencintai siapa saja. Tapi hati selalu tidak bisa untuk diajak kompromi. Sekeras apapun kita menolak, pilihan hati tidak akan mungkin kita hindari. Andai saja bisa dengan mudah kita membidik sasaran siapa gerangan yang akan kita cintai, pastinya akan lebih mudah. Tapi hati berkata lain. Hati mempunyai pilihan sendiri, yang kadang kita sendiri berusaha menyangkalnya.
Nyaris tiga tahun Palupi menjalin hubungan dengan seorang laki-laki yang juga dikenalnya sejak saat pertama kali menginjakkan kaki di SMA dengan seragam putih abu-abu. Ia tidak pernah menyangka jika hubungan ini bisa bertahan sejauh ini mengingat ini kali pertamanya ia berpacaran. Berawal dari keraguan hingga kini berubah menjadi sebuah keyakinan yang ia berikan kepada Bumi. Bumi Algavian.
Namun sekuat apapun kita berusaha, akan ada badai yang menerpa tiap hubungan. Bertahun-tahun menjalani hubungan, nyatanya ada aspek yang membuat keduanya terpaksa berpisah dengan berat hati. Hanya waktu yang bisa menjawab, jodohkah mereka?