Aku memang mencintaimu. Sangat mencintaimu. Namun kamu terlalu terlambat untuk menyadarinya, terlalu terlambat untuk merasakannya. Hatiku sudah kau sayat ribuan kali, aku terima itu, karena tanpa kusadari, aku juga sudah menyayat hatinya. Orang yang selalu ada untukku, orang yang selalu menjadi pelampiasanku, orang yang selalu rela bajunya kubasahi karena air mata. Haruskah aku memaafkanmu? Atau mencoba menyembuhkan luka dihatinya?... Dan melupakanmu yang sebelumnya hanya menganggap aku sebagai mainanmu.
5 parts