Story cover for Ayah, Dunia Tak Semanis Permen by Yuni_Nuy
Ayah, Dunia Tak Semanis Permen
  • WpView
    Reads 27
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 27
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Aug 20, 2019
Mature
Ini bukan tentang permen. Ini bercerita tentang seorang gadis berusia 20-an yang sedang mengartikan makna hidup yang sesungguhnya. Proses pembentukan jati diri yang penuh lika-liku setelah kehilangan sosok ayah yang sangat ia cintai, ia harus tetap bertahan hidup bersama ibunya, menggapai setiap mimpi-mimpi walau banyak rintangan menghadang dan bertemu dengan berbagai karakter manusia.

Dunia tak semanis permen. Begitu banyak rintangan dan cobaan yang harus ia lalui. Airmata, sakit hati, depresi, bahkan keinginan untuk mengakhiri hidup pernah terlintas dibenaknya. Lalu jalan mana yang lantas dia pilih? Berhenti disini dan mengakhiri semuanya atau terus melangkah sampai menemukan setitik cahaya yang sesungguhnya?
All Rights Reserved
Sign up to add Ayah, Dunia Tak Semanis Permen to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Korban Ghosting  cover
Loli Itu Keponakanku cover
7th Anniversary cover
Di Bawah Langit yang Sama, Tanpa Jejakmu cover
Time Loop cover
Cerita yang Tak Selesai ✨💔🌙 || TAMAT  cover
ZIA AURISTHELA KANENZA  cover
Xless Marriage cover
LIO And His Daughter cover

Korban Ghosting

15 parts Ongoing Mature

Catatan Gen Z yang Pernah di-Ghosting Dalam balutan tawa getir dan air mata jenaka, buku ini menyajikan kisah seorang Gen Z yang merasakan pedihnya ghosting-satu notifikasi terakhir "Otw yaa hehe" yang menjadi awal sunyi tak berujung. Lewat 20 bab ini, pembaca akan diajak menyusuri jalan absurd penuh overthinking, chat yang dihapus tapi disimpan dalam folder "Babi Lucu," hingga terjun bebas ke dunia tarot dan aplikasi dating yang lebih mirip wahana uji mental. Tidak sampai di situ, sang tokoh utama pun terus mencari validasi dengan curhat ke sahabat, nonton drama Korea, bahkan sampai ngeluh ke Ai, tetapi ia sama sekali tidak merasakan kelegaan di dalam hatinya. Hingga akhirnya suatu hari ia menemukan cermin kehidupan saat bertemu nenek penjual jajanan di tengah kemacetan. Di sanalah kesadarannya mulai tumbuh: bahwa kehilangan cinta tak sebanding dengan kehilangan arah hidup. Dibalut dengan gaya penulisan yang satir, penuh punchline tapi tetap menyentuh, Catatan Gen Z yang Pernah di-Ghosting bukan hanya kisah patah hati, tapi juga perjalanan menjadi lebih dewasa dengan cara paling ngenes namun manusiawi. Untuk siapa pun yang pernah merasa "kok gue doang yang berjuang," buku ini akan memelukmu sambil bilang, "Tenang, kamu nggak sendirian." Siap-siap tertawa, tersentuh, dan mungkin... move on.