"Kamu dan Alan beneran pacaran?" Tanya Iren lagi. "Enggak, sungguh saya enggak pernah pacaran dengan si Alan itu Iren. Kamu percaya saya". "Iya saya percaya kamu, anggap saja itu gosip. Kamu kemana menghilang selama empat hari" tanya Iren penasaran. "Jalan-jalan ke Kuala Lumpur". "Jangan bilang kamu pergi dengan si Alan itu, iya kan !, Ngaku aja deh, kalian punya sesuatu hubungan, yang enggak bisa kamu ceritakan ke saya". "Enggak ada Ren, saya enggak pernah pacaran sama si pengacara itu. Dia tidak lebih dari penasehat hukum saya kemarin". "Kamu pasti bohong Jenar, saya tahu kamu". Jenar menarik nafas, ia memang tidak bisa berbohong dengan Rien sahabatnya ini. "Iya" ucap Jenar akhirnya. "Jadi kalian beneran pacaran". "Sumpah enggak pacaran, hanya menghabiskan waktu bersama kemarin. Jika saya pacaran, hati saya pasti berbunga-bunga kali. Alan hanya ingin, saya mengklarifikasi masalah itu ke media. Jika namanya masih ada di media, maka dia mengancam saya untuk memasukan saya ke penjara, atas pencemaran nama baik dirinya, itu saja". "Tapi kamu belum mengkonfirmasi apapun kepada media". "Iya saya belum memberitahu media, saya meminta mengulur waktu sebentar kepada Alan, setelah kepulangan saya ke Yogyakarta".