Dia tidak meminta untuk lahir ke dunia yang kejam ini. Dari kecil Kartini terpaksa menghadapi kebencian emak sendiri dan kehinaan dari orang sekelilingnya ekoran rupanya yang tidak sempurna. Tanda lahir dipipinya selalu dijadikan bahan ejeken. Keprihatinan Aydin meletak Kartini dengan satu harapan untuk bahagia. Tapi sayang harapannya musnah dan Kartini tenggelam dalam rasa kecewa. "Aku nak mati, Tariq. Aku nak mati!" - Kartini "Jangan mati depan aku." - Tariq Mirza. Cuma dengan secebis nasihat dari Tariq, kawan sekolah yang selalu membulinya itu Kartini cuba kuat untuk teruskan hidup. Namun, dugaan demi dugaan menekan hidup Kartini. Sedang Tariq terbang tinggi menggapai cita-citanya, Kartini terperuk dengan rasa rendah diri. Tariq muncul kembali tapi sayang... Hati Kartini sudah sehancurnya.. Mampukah Tariq menghidupkan semula jiwa Kartini yang kelam dan derita? Atau Aydin akhirnya sedar apa yang pernah Kartini rasa untuknya? Mungkin juga, Kartini akhirnya memilih untuk merawat lukanya sendiri setelah berkali-kali kecewa...
12 parts