"Bisa kita bercinta sekarang?" Deg. Jantung seperti jatuh ke perut terdalam. Kemudian hawa panas mulai merambat dari sana, menjalar ke seluruh tubuh. "A-apa?" "Aku mau kita bercinta," ucapnya datar. Mungkin bercanda. Ya, pasti bercanda! Pasalnya, baru semalam ia mengatakan aku bukan tipenya. Tubuhku tak menarik. Dan aku mengakuinya. Namun, sorot mata itu ... dan wajah yang tak menampakkan keraguan, menepis perkiraanku. Pria bermata cokelat dengan tubuh tegap dan dada bidang itu selangkah demi selangkah mendekat. "T-tuan ...." Napasku memburu. Gemetar di sekujur tubuh membuat suara yang keluar turut bergetar.