Azka Gadhing Kelana tidak suka dikerumuni cewek-cewek, disoraki saat dia berlatih anggar, parahnya kerumunan itu selalu muncul didalangi oleh Inez Ayu. Cewek dari kelas sebelah, Inez XII IPS itu selalu merayu Azka agar mau menjadi pacarnya. Pernahkah Inez bertanya, seperti apa sih tipe cewek di mata Azka? Lalu Azka mulai berpikir, jika dia punya pacar mungkin Inez berhenti mengganggunya. Tapi Azka tidak mau mencari pacar sejenis cewek-cewek seperti Inez dan kawan-kawannya yang mudah ditemukan di sekolah mana saja. Azka lebih baik mencari cewek yang tidak menonjol di sekolah. Agni Arumsari, cewek dari kelas XII IPA itu tidak menonjol. Agni selalu membaca di perpustakaan setiap istirahat kedua. Agni selalu berdiri di barisan belakang saat olahraga dan berdiri paling depan saat upacara Senin. Tiba-tiba Agni ditembak cowok populer di sekolah dan dia heran mengapa Azka memintanya menjadi pacar cowok itu. Lebih heran lagi Azka terus terang bahwa itu hanyalah status palsu agar bebas dari kejaran Inez. "Kita enggak perlu pakai perasaan. Ini cuma status palsu aja. Anggap aja kita saling bantu." Demikian salah satu kalimat Azka pada Agni. "Enggak pakai perasaan kan?" Tegas Agni. "Ya. Enggak pakai perasaan."