MY HEART IS CURSING [WEISHIN]
  • Reads 104
  • Votes 23
  • Parts 1
  • Reads 104
  • Votes 23
  • Parts 1
Ongoing, First published Aug 29, 2019
Mature
Jinhyuk bucin sejati Wooshin. Dia akan mengatakan "ya" asal Wooshin bahagia. Perjuangannya mendapatkan hati Wooshin pun berbuah hasil. Tapi Wooshin tanpa sengaja menciptakan jarak yang membuat luka di 'hati' Jinhyuk


Twoshot maybe
Angst
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add MY HEART IS CURSING [WEISHIN] to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kisah Tak Sempurna cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
brother ; drarry cover
After Graduation cover
Dosa Ku cover
Duke's Grip cover
BABY CHANIE cover
Kesayangan Bunda cover
antagonis wife [PO] cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.