Alat pertanian tradisional di blora kini mulai tersisih dari hati penduduk lokal, yang kini mereka mulai melirik produk-produk luar negeri, yang katanya mudah didapati. Hal itu juga diperparah dengan mindset masyarakat Blora yang beranggapan bahwa produk luar negeri lebih berkualitas dibandingkan produk lokal. Masalah ini bisa dilihat, apakah banyak pengrajin pande besi dari kalangan generasi muda? Tidak banyak bahkan tidak ada dari kalangan generasi muda yang mau menjadi pengrajin pande besi. Semua ini diakibatkan dari minat yang kurang dan gengsi dari para generasi muda tersebut. Jadi rata-rata pengrajin pande besi adalah usia-usia tua dan tidak ada penerusnya. Akibatnya mereka pada tutup lapak. Dari penjelasan ini, banyak hal yang nampaknya menjadi perhatian kita adalah peran generasi muda terhadap alat pertanian tradisional untuk diperkenalkan kepada masyarakat. Mengubah mindset generasi muda untuk lebih menyukai dan berusaha mengembangkan potensi yang ada di daerahnya, yang telah kita ketahui bahwa kebanyakan dari generasi muda kita lebih menyukai untuk bekerja diluar negeri. Ada beberapa alasan yang mendorong mereka diantaranya: dapat menambah devisa, gaji yang lebih tinggi, gaya-gayaan dan berbagai alasan lainnya. Namun karena kita sekarang telah menghadapi era milenial yang menuntut kita untuk lebih kreatif dan lebih mengedepankan potensi yang ada dalam diri kita jika kita tidak ingin tertinggal. Terserak rapuh memadati kerajinan yang mungkin tidak dianggap berarti. Tetapi semua itu tidak seperti asap debu yang tidak mempunyai kesan layak untuk sebuah harga diri. Melainkan semua itu akan berarti jika nanti terpegang oleh tangan-tangan generasi muda yang mempunyai jiwa seni. Kesimpulannya kita bisa meningkatkan peran serta generasi muda dengan cara mengajarkan sejarah dan nilai-nilai dari kerajinan lokal yang ada di Kabupaten Blora.