Meski tak jarang luka diterimanya, Aniqa tetap teguh memegang keyakinan bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika semuanya atas izin Allah. Jatuh cinta dengan seorang Rashfan, perlahan menumbuhkan kesabaran dan keikhlasan di hatinya. Sabar dengan orang-orang yang menghujatnya serta ikhlas terluka dengan kenyataan bahwa hati Rashfan bukan untuknya. Ia tak banyak mengeluh apalagi sampai mengeluarkan air mata. Karena baginya? "Hidupku adalah hidupku." Tak ada yang bisa mempengaruhi hidupnya, kecuali keluarga. Tak apa untuk saat ini semua orang menuduhnya yang tidak-tidak. Tak apa juga saat ini hati Rashfan bukan untuknya. Tapi percayalah! Dengan kekuatan doa semuanya akan berubah di hari esok. Awan gelap tak selamanya mendung. Ada Allah yang selalu menguatkan hatinya. _________________________ "Bolehkah aku bertanya satu hal padamu?" dengan suara yang nyaris tak terdengar, ia bertanya padaku. Aku tersenyum. "Silakan, Imtiyazah Aniqa," anggukku. Kulihat matanya menyipit. Ya, meski tertutup cadar, senyum itu masih bisa aku rasakan. "Mengapa kau jatuh cinta?" Aku tertegun. Pertanyaan Aniqa adalah sebuah pertanyaan yang masih menjadi misteri sampai saat ini. Bagi dirinya, keluarganya, keluargaku bahkan diriku sendiri. Mengapa aku jatuh cinta? Entah, aku belum bisa menjelaskannya untuk saat ini. Klise, cinta itu memang sulit dijelaskan.
6 parts