WARNING⚠ INI CERITA DARK STORY, BISA MEMANCING EMOSI PEMBACA, BANYAK ADEGAN KEKERASAN, DILARANG MENIRU PERBUATAN TERSEBUT.
🗣️Happy Reading...
"You, get out of here!!" ujarnya dengan lantang. Sedangkan diujung sana, gadis itu menggelengkan kepalanya sembari menangis. "No Daddy, I don't want to go!!"
"Mau ku seret atau pergi sendiri, heh?"
Hikss...
"Dasar anak tidak berguna, air mata sialan mu itu tidak akan membuatku luluh," ujarnya tajam, sambil menunjuk sang anak dengan tatapan seakan ingin membunuh. Terlihat sangat jelas urat-urat lehernya mengeras tanda emosinya memuncak.
"Please Daddy, jangan usir Mayora dari rumah ini." Bujuk gadis itu dengan tangis nya yang terdengar sangat pilu. Sang Daddy hanya menatap datar anak bungsunya itu, dirinya terlanjur kecewa dengan kelakuan anaknya selama ini.
"Keputusan saya sudah bulat, mau tidak mau kamu harus keluar dari rumah ini, sialan. Saya sudah muak melihat wajah lugu mu itu"
Setelah berkata begitu, pria itu berlalu pergi ke kamar nya dengan emosi yang masih membuncah. Sedangkan Mayora hanya mampu terdiam dengan air mata yang masih mengalir deras, saat melihat kepergian sang Daddy dengan tatapan kosong.
"Ini sakit, Tuhan" ujarnya dengan syarat akan keputusasaan.
JANGAN DIPLAGIAT, INI MURNI BUATAN SAYA. TERINSPIRASI BOLEH, COPAS JANGAN!!
HARGAI PENULIS DENGAN CARA TEKAN BINTANG DAN KOMEN BIAR NULISNYA SEMANGAT.
Bagaimana? Jika penasaran mari ikuti dan baca kisah nya semoga bisa menjadi pelajaran ya...
Jangan lupa add dan simpan di perpus kalian ya🙏 ini versi terbaru dari cerita I A'M STRONG, Yang saya ganti judul dan alurnya.
Semoga suka
Happy reading~
~'♡'♡'♡'~
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan