Menjadi seorang gay itu bukanlah sebuah keputusan yang mudah. Selain karena masih banyaknya penolakan dari berbagai pihak, Menjadi seorang gay juga sangat melekat dengan image buruk dikalangan masyarakat kita. Untuk menjadi bagian dari gay itu sendiri ternyata cukup rumit untuk dimengerti. Semua seakan saling berhubungan dan tidak ada alasan untuk menolak kenyataan tersebut. Tak sedikit orang bisa terjerumus karena kurangnya perhatian dari orang tua, broken home, rasa frustasi atas sebuah kekecewaan,trauma dimasa kecil yang terus tersimpan didalam memori kita,maupun ketertarikan yang tumbuh dengan sendirinya. Setiap gay pasti punya ceritanya sendiri, begitu juga dengan gue yang pernah melalui fase-fase tersulit kehidupan sejak gue masih menginjak umur 5 tahun. Cerita singkat ini gue tulis dikarenakan banyaknya pihak yang bertanya tentang "bagaimana gue bisa jadi seorang gay" Karena dengan keadaan fisik yang gue punya, gak banyak dari mereka yang menyangka kalau gue adalah seorang gay . Yes, sesulit itu orang membedakan gue dengan gay lain yang biasanya tidak sulit untuk mereka tebak. Dalam cerita singkat ini gue akan mencoba untuk berbagi kisah hidup gue , tentang kehidupan normal gue sebelum menjadi seorang gay, masa kecil gue yang keras, tentang keluarga gue, awal mula muncul hasrat gay dalam diri gue, penyebab gue bisa mempunyai hasrat sejenis, tentang orang-orang yang pernah mengisi kehidupan gue, hingga fase dimana pada akhirnya seluruh keluarga gue tahu kalau gue adalah seorang gay. Dari cerita ini semoga kita bisa banyak belajar tentang kehidupan ini yang ternyata sangatlah beragam. Namun janganlah lupa untuk menghargai apapun keputusan orang lain. Karena kita tidak akan pernah tau hal-hal tersulit apa yang pernah dialami oleh orang tersebut, pernah se-frustasi apa mereka dulunya, sebelum akhirnya mereka memilih jalan itu. Semoga saja hal ini tidak akan pernah terjadi didalam kehidupan kita, keluarga kita, atau bahkan orang-orang terdekat kita :)
16 parts