MATA YANG SELALU HIDUP

Perjuangan hidup Tini sangat berat, sejak umur satu tahun ayahnya meninggal karena menderita penyakit diabetes kronis setahun kemudian ibunya meninggal karena sakit jantung yang sudah lama dideritanya. Sebulan setelah ibunya meninggal dan tidak ada saudara yang merawat akhirnya bu Jariah tetangganya metitipkan Tini di panti asuhan, hal itu juga sesuai permintaan ibunya Tini sebelum meninggal dunia.
Penderitaan Tini masih berlanjut, ibu asuh yang selama ini mengasuh dan menyayanginya juga dipanggil Tuhan karena penyakit kangker payudara. Tini sangat terpukul batinnya karena kehilangan sosok ibu yang selama ini telah merawat dan membesarkannya, tapi Tini berusaha bangkit untuk melanjutkan hidupnya di panti asuhan bersama anak-anak lain yang senasib dengannya.
Tapi takdir berkata lain dia harus keluar dari panti asuhan karena kesalahan yang tidak disengaja yaitu menghanguskan makanan yang sedang dimasak hingga menyebabkan kebakaran di dapur panti asuhan itu.
Tini meninggalkan panti asuhan tanpa tahu harus kemana perginya, dia bingung dan sangat sedih karena harus berpisah dengan teman-temannya. Terlebih lagi tidak tahu tujuan yang harus dituju, dengan mengandalkan sisa-sisa semangat yang masih ada di hatinya dan belas kasih dari Allah SWT, Tini terus melangkah semoga ada orang yang mau memberi pekerjaan apapun yang penting halal harapan dan do'anya Tini dalam perjalanannya.
Tuhan telah mengabulkan do'anya, Tini bisa mendapatkan pekerjaan sekaligus mendapatkan tempat tinggal karena dia bekerja merawat anak majikannya yang sakit karena kecelakaan.
Dengan ketulusan dan keikhlasan Tini akhirnya anak majikannya itu bisa sembuh dari sakitnya.